Gibran soal Marak Aksi Penolakan Hasil Pemilu: Itu Hal Biasa

Gibran Rakabuming Raka angkat bicara mengenai berbagai aksi penolakan Pemilu satu putaran.

Oketime - Surakarta, Gibran Rakabuming Raka angkat bicara mengenai berbagai aksi penolakan pemilihan umum (Pemilu) satu putaran. Berbagai aksi marak digelar setelah Paslon 02, Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming Raka keluar sebagai pemenang Pemilu versi hitung cepat (quick count) berbagai lembaga survei.

Aksi tersebut marak dilakukan banyak pihak di berbagai daerah. Salah satunya di KPU dan Bawaslu RI, Jakarta, Senin (19/2) kemarin.

"Ya monggo (silakan). Itu hal yang biasa, wajar. Segala evaluasi, kritikan kami terima," kata Gibran Selasa (20/2).

Gibran juga mengaku siap menghadapi gugatan sengketa Pemilu di Mahkamah Konstitusi (MK) dari pihak Ganjar Pranowo-Mahfud MD dan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar. Anak sulung Presiden Joko Widodo itu mengapresiasi jika kompetitornya itu mengajukan keberatan lewat jalur hukum.

"Ya monggo, kan saya sudah sering bilang, silakan jika ada yang kurang berkenan, sudah ada jalurnya sendiri-sendiri," katanya.

Pasangan Prabowo-Gibran hingga saat ini masih unggul di quick count lembaga survei maupun real count KPU. Meski demikian, pihak Ganjar-Mahfud dan Anies-Muhaimin tak kunjung mengucapkan selamat kepada Paslon 02 itu.

Anies sendiri mengakui pihaknya terus intens berkomunikasi dengan kubu capres nomor urut 03, Ganjar Pranowo-Mahfud MD soal dugaan kecurangan Pilpres 2024.

"Ya tentu saling ngobrol terus ya," kata Anies singkat saat ditanya peluang kerja sama antara keduanya, usai menghadiri pengukuhan guru besar tetap Kedokteran UI, Salemba, Jakarta Pusat, Sabtu (17/2).

Anies mengatakan Timnas AMIN saat ini terus mendalami bukti-bukti dugaan kecurangan Pemilu yang diyakini terjadi masif di lapangan. Anies belum mau berspekulasi lebih jauh soal itu hingga semua bukti fakta terkumpul.

"Semua saat ini melakukan pengumpulan dan itu juga anjuran kita kepada semua untuk mengumpulkan semua data-data, fakta-fakta, yang kemudian nanti kita akan lihat pemanfaatannya seperti apa," kata Anies.

Dia sekaligus mengingatkan semua penyelenggara pemilu, termasuk KPU untuk serius menindaklanjuti pelanggaran pemilu. Dia menilai demokrasi yang baik didukung dengan pemilu yang jujur.

"Perlu serius, KPU harus menghormati semua laporan, karena kita ingin kualitas demokrasi kita lebih baik, dan salah satu indikasi kualitas demokrasi kita itu pemilu yang bersih kemudian jujur," kata Anies.

(Tk/cnnindonesia.com)